Banner 1

Banner 1

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar di Era Teknologi

 Pendidikan merupakan langkah untuk mencapai suatu titik perubahan karakter yang lebih baik dalam diri peserta didik. Pendidikan karakter merupakan cara dalam menumbuhkan nilai atau etika kepada peserta didik dalam proses pembelajaran yang nantinya akan bermanfaat bagi diri sendiri, lingkungan sekitarnya baik di dalam lingkungan keluarga, teman bahkan lingkungan sekolah, dan khususnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Agar pendidikan dapat melahirkan peserta didik yang berkualitas, berakhlak, seluruh stakeholder yang bertanggung jawab harus terus menerus memperhatikan bahwa pendidikan itu sangat penting di era abad 21 ini. Karena dengan munculnya era digital secara otomatis dalam penggunaan teknologi itu harus tepat sasaran, yang nantinya akan menjadi kunci utama dalam menumbuhkan nilai karakter peserta didik ke arah yang positif.



Hadirnya teknologi diharapkan akan membuat proses Pendidikan semakin mudah, efisien dan inovatif. Sumber referensi akan semakin mudah didapatkan, dan tentunya pertukaran informasi atau ilmu pengetahuan dapat dilakukan tanpa ada Batasan ruang dan waktu. Tetapi perlu menjadi perhatian dengan semakin derasnya teknologi informasi akan menjadi pilihan bagi peserta didik / anak dalam aktivitas kesehariannya. Misalkan seorang peserta didik terbiasa dengan menjadikan buku sebagai sumber referensi tapi kemudian dengan semakin majunya media informasi akan semakin mudah mencari berbagai informasi di layanan mesin pencari di internet.

1. Pendampingan

Pentingnya pendampingan orang tua dalam pembelajaran daring yaitu untuk dapat meningkatkan semangat belajar anak dan dapat meningkatkan keharmonisan antara anak dan orang tua, serta orang tua bisa berperan sebagai guru pendamping apabila ada materi yang guru jelaskan, namun anak masih belum memahami.

2. Pemahaman

Orang tua dalam proses pendampingan belajar dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk memberikan pemahaman, bahwa teknologi bisa berdampak positif ataupun negatif, hal ini sangat dipengaruhi oleh user teknologi tersebut. Orang tua selalu mengingatkan bahwa media harus menjadi alat atau sarana mendapatkan informasi sebagai penambah wawasan. Dapat juga diberikan berbagai contoh bagaimana dampak positif dan negative dari teknologi. Dan hal ini harus selalu diulang-ulang agar mengakar dengan kuat dalam pemahaman anak-anak.

3. Pengarahan

Proses berikutnya adalah pengarahan, anak-anak memiliki banyak kecerdasan, bisa jadi dalam linguistik kurang dominan tapi kinestetik bagus, potensi kecerdasan akan nampak dari aktifitas anak dalam mengakses media informasi. Orang tua yang baik “tidak akan memaksa ikan untuk terbang” maksudnya akan mengarahkan bakat anak sesuai dengan kecenderungannya. Tidak memaksakan minat anak sesuai dengan minat orang tua, apalagi memaksa cara belajar anak sesuai cara belajar orang tua zaman dahulu. Zaman selalu berubah maka metode dalam belajar harus mampu menyesuaikan diri.

Kualitas hubungan antara orang tua dan anak, ditentukan oleh kualitas kebersamaan dengan adanya interaksi dua arah, yakni orang tua dan anak-anak saling bercerita, bercanda, bergantian mendengarkan dan memberikan tanggapan. Waktu orang tua bermain bersama anak juga merupakan waktu yang berkualitas.

Dengan meluangkan waktu bersama anak anak, maka diharapkan dapat memahami tahap perkembangan dan kesiapan belajar anak, juga dapat memberikan masukan untuk kemajuan sekolah mereka. Hal lain yang lebih penting adalah, kita dapat menyelaraskan kegiatan anak di rumah dan lingkungan sekitar, serta dapat melakukan pengulangan pembiasaan positif di rumah.

“Anak bukan tamu biasa dirumah kita, mereka telah dipinjamkan untuk sementara waktu kepada kita dengan tujuan mencintai mereka dan menanamkan nilai-nilai dasar untuk kehidupan masa depan yang akan mereka bangun”. – Garrisan Keillor – (Penulis Novel) 

Penulis :

Tri Winarto. S.Pd.I. M.Pd

Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Yaa Bunayya Purwakarta