Arti Kesehatan Mental dalam Islam
Kesehatan mental menurut islam penting diketahui oleh setiap muslim. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kesehatan mental juga memberi perubahan besar pada perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kondisi mental yang buruk dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan bahkan bisa memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Untuk itu, setiap orang perlu mengetahui pentingnya menjaga kesehatan mental menurut islam.
Ada beberapa jenis gangguan mental yang paling banyak dialami di Indonesia, seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, dan jenis gangguan mental lainnya. Beberapa kondisi tersebut jika tidak segera diatasi dapat memicu masalah komplikasi lainnya, seperti perasaan tidak bahagia dalam hidup.
Lantas,
bagaimana islam memandang kesehatan mental..?
Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi dari
kesejahteraan yang disadari oleh setiap individu, yang di dalamnya terdapat
kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar. Sederhananya,
individu dapat bekerja secara produktif dan menghasilkan serta berperan di
lingkungannya.
Dengan begitu dapat dipahami bahwa ketika individu berada di luar definisi di atas maka dimungkinkan seseorang memiliki kelainan atau yang disebut dengan gangguan jiwa. Ketika seseorang mengalami gangguan jiwa, seseorang akan mengalami kesulitan terhadap persepsinya mengenai sebuah kehidupan, hubungan dengan orang lain, dan sikapnya terhadap dirinya sendiri.
Sementara itu, kesehatan mental menurut Islam adalah
suatu kemampuan individu dalam mengelola fungsi-fungsi suatu kejiwaan dan terciptanya
penyesuaian dengan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitarnya.
Dalam Alquran, banyak surat yang menjelaskan tentang kesehatan. Alquran menyebut bahwa ketenangan jiwa bisa dicapai dengan berzikir kepada Allah SWT. Ketakwaan dan sikap yang baik merupakan salah satu metode yang efektif untuk mencegah rasa takut dan rasa sedih.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Menurut Islam
Cara mencegah gangguan mental tergantung dengan
penyakit yang diderita. Namun, ada beberapa cara paling umum untuk tetap
menjaga kesehatan mental dalam Islam, di antaranya:
1. Menjaga Salat
Cara menjaga kesehatan mental dalam Islam yang
pertama, yaitu menjalankan ibadah salat. Ibadah ini memiliki menfaat besar
untuk membuat hati menjadi lebih tenang dalam Islam. Selain itu, salat juga
memiliki tujuan gara seseorang lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Zikir
Zikir juga menjadi cara menjaga kesehatan mental menurut Islam. Zikir merupakan aktivitas umat muslim untuk menyebut nama Allah SWT. Setiap muslim dianjurkan untuk selalu mengingat Allah dengan cara berzikir. Selain untuk memuja kebesaran Allah SWT, berzikir juga dapat membuat hati dan pikiran seseorang menjadi lebih tenang. Zikir merupakan salah satu terapi psikiatrik yang efektif diterapkan pada jiwa manusia. Dengan memperbanyak bacaan zikir, hati seseorang akan lebih tenang dan terhindar dari depresi dan gangguan mental lainnya.
3. Berdoa agar Lebih Tenang
Cara menjaga kesehatan mental menurut Islam dianjurkan
untuk terus mengingat Allah SWT. Berdoa dan meminta pada Sang Pencipta. Selain
itu, juga dapat dengan membaca doa di bawah ini yang termuat dalam Alquran
surat Ar Rad, ayat 28.
"Alladziina aamanuu watathmainnu
quluubuhum bi dzikrillaahi alaa bi dzikrillaahi tathmainnul quluubu."
Artinya:
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tentram."
4. Selalu Bersyukur
Sudah kita ketahui bersama bahwa manusia di dunia tentu tidak akan pernah lepas dari permasalahan hidup. Hampir dapat dipastikan setiap orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Hal inilah yang kemudian harus disadari bahwa kita tidak hidup sendiri dan masih banyak orang di luar sana yang mengalami masalah lebih besar. Salah satu puncak kebahagiaan ialah ketika seseorang mampu bersyukur dengan apa yang dimiliki. Selalu percaya bahwa semua masalah yang kita hadapi sekarang adalah upaya mendewasakan diri agar ke depan dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, masih banyak hal di dunia ini yang patut kita syukuri seperti memiliki sahabat, keluarga, dan pekerjaan.
Penulis : Acih Srinawangsih, S.Pd.
Jabatan :Staff Administrasi Yayasan