Banner 1

Banner 1

Tips Weekend Bersama Keluarga

 Setelah hiruk pikuk diwaktu weekdays kata libur atau liburan, boleh dibilang semua orang pasti menyambut dan menunggu dengan bergembira. Weekend salah satu hari yang paling ditunggu tunggu, pasalnya pada saat weekend bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarga atau teman-teman mulai dari anak TK, sampai mahasiswa, para pekerja profesional ataupun pejabat sekalipun. Gembira mendengar besok libur adalah bagian dari fitrah manusia seperti firman Allah: “(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.” QS. Ar-Rum:30.

Masa yang penuh sukacita untuk mengembalikan kehangatan sebuah keluarga maupun mempererat pertemanan setelah disibukkan dengan aktivitas rutin dalam bekerja, belajar atau kuliah. Saatnya kita mengambil waktu jeda untuk mengistirahatkan otak dan membuatnya segar kembali, merehatkan fisik untuk menjadikannya bugar kembali, menghidupkan rohani untuk senantiasa hidup.

Liburan dalam Kaca Mata Islam

Islam agama fitrah dan seimbang. Islam menganjurkan pemeluknya untuk bekerja juga berlibur. Sebagai seorang ayah Rosulullah Menjadi pendidik yang luar biasa bagi anak anaknya beliau selalu memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak anaknya sejak kecil Rosulullah mengajarkan anak anaknya ketika itu berkuda dan memanah sebagai salah satu ketrampilan yang harus dikuasai, begitujuga dengan kesehatan fisik dijaga untuk menjadiorang yang kuat dan tangguh. Menyuruh untuk beribadah juga rahah atau refressing. Menggapai sukses di dunia juga sukses di Akhirat. Berlibur pada dasarnya adalah mengalihkan waktu dengan melaksanakan kegiatan yang bertujuan rehat, atau menggunakan waktu dengan bersantai, terbebas dari rutinitas keseharian, namun tetap bernilai ibadah dan bermanfaat. Tidak ada yang sia-sia dalam setiap kehidupan seorang muslim.



Bagaimana Islam memandang kegiatan yang tujuannya untuk tarwih atau refressing, seperti berlibur ini? Allah swt. berfirman berkaitan dengan anjuran untuk mengadakan perjalanan atau traveling di muka bumi (salah satu contoh bentuk kegiatan berlibur): “Katakanlah: “Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.” QS. An-Naml:96. Pada dasarnya tabiat manusia sebagaimana yang Allah swt. ciptakan tidak suka beban yang memberatkan, bosan dengan pekerjaan yang melelahkan, capek jika semua kesempatan tersita untuk bekerja, lebih lagi pekerjaan yang membebani jiwa, seperti amal ibadah. Karena kadang rasa bosan dan capek menyergap ke relung jiwa, sehingga menyebabkan drop dan gagal. Manusia membutuhkan suasana yang bisa merehatkan jiwanya, otaknya, dan fisiknya.

Rasulullah saw. bersabda: “Hendaknya (wajib) bagi kalian bekerja atau beramal yang tidak memberatkan. Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan sampai kalian sendiri merasa bosan.” HR. Muslim. “Sahabat Abu Darda’ra. menyatakan: “Sungguh, saya merefress jiwa saya dengan melakukan sebagian sendau-gurau atau permainan yang dibolehkan, agar saya kembali giat dalam melaksanakan kebaikan.

Mari kita simak juga sabda Rasulullah saw. yang memperingatkan kepada kita agar bersikap seimbang dan tidak memberatkan diri: “Sesungguhnya agama ini mudah. Tiada orang yang memberatkan diri dalam urusan agama, kecuali ia akan dikalahkan. Maka mudahkanlah, mendekatlah, bergembiralah, dan gunakan sebaik mungkin waktu pagi, waktu sore dan sebagian waktu malam kalian -untuk memperbanyak kebaikan-.” HR. Bukhari. Bahkan Nabi saw. bercanda bersama para sahabat dalam suatu kesempatan untuk mengibur dan rehat diri. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. berkata: “Para sahabat bertanya; Wahai Rasulullah, Engkau bercanda dengan kami? Beliau menjawab: “Sesungguhnya saya tidak berkata kecuali kebenaran.” HR. Imam At-Tirmidzi, dia berkata: Hadits ini Hasan Sahih.

Dari nash-nash tersebut di atas menyimpulkan kepada kita bahwa Islam sangat memperhatikan keseimbangan dalam hidup; antara serius dan rehat, antara bekerja dan berlibur, antara beribadah dan rahah. Namun kedua kondisi yang berbeda ini bisa bernilai ibadah dan bermanfaat, tergantung niat dan bentuk kegiatannya. Kesimpulan ini diperkuat suatu penelitian yang dirilis dalam suatu jurnal, disebutkan bahwa: “Wanita yang sering melakukan liburan, ternyata dapat terhindar dari serangan depresi dan keletihan. Sebaliknya, para wanita yang jarang berlibur kerap mengalami stres dan insomnia.”

Bentuk Kegiatan Liburan diakhir Pekan

Di awal disebutkan bahwa liburan bisa menjadi momentum untuk mengembalikan kehangatan keluarga bagi yang sudah berkeluarga atau juga mempererat pertemanan, setelah disibukkan dengan aktivitas rutin. Merefress otak, fisk juga rohani. Ketika akhir pekan atau hari libur tiba Para Ayah dan Bunda harus mempunyai cara sendiri dalam menghabiskan waktu untuk sekedar terbebas dari penatnya pekerjaan selama hari hari biasa dan menjalin komunikasi yang lebih dekat dan sering dengan anak anak dan anggota keluarga menghabiskan akhir pekan dijamin seru dan murah biyaya bisa berupa:

1. Berbagi Tugas rumah
2. Menonton Film Dirumah bisa diputarkan film tentang sahabat nabi atau pejuang pejuang islam
3. Bermain Game yang menyenangkan diciptakan oleh ayah atau bunda
4. Berkebun
5. Orahraga bersama bisa lari atau jalan pagi bersama atau senam bersama.

Bisa juga mengisi weekend atau akhir pekan dengan menggunakan topik atau target berdasarkan kesepakatan bersama keluarga. Contoh mengisi liburan akhir pekan dengan menggunakan topiknya atau targetnya sebagai berikut:
1. Misalnya liburan ini anak saya bisa lancar membaca Al-Qur’an, maka anak saya, saya ikutkan pesantren kilat Tahsin Al-Qur’an. Liburan ini target saya sendiri bisa hafal juz dua puluh sembilan.
2. Contoh lain terkait topik pengetahuan agama misalkan; orang tua mengadakan lomba mendongeng kisah-kisah para nabi.
3. Untuk masalah sosial, anak bisa diajak untuk melakukan “cuci lemari pakaian”, memilih baju-baju yang sudah tidak digunakan lagi.
Setelah selesai, anak bisa diajak bersilaturahmi ke panti asuhan dan memberikan baju-baju layak pakai yang telah dipilih.
4. Untuk topik emosional bisa dilakukan dengan cara lomba melukis dan menempel gambar wajah. Anak diminta menggambarkan wajah dengan emosi baik dan emosi tidak baik.
5. Liburan juga bisa dipakai untuk mengajarkan anak mencintai binatang dan melakukan kegiatan sosial.
6. Kegiatan outbound juga bisa dilakukan di rumah, tidak harus di tempat yang jauh dan membutuhkan biaya.
7. Menjalankan hoby olahraga Bersama anggota keluarga bisa berupa senam, lari pagi atau jalan sehat.

Tentu akan lebih bermakna jika acara itu didesain menyenangkan dan mendidik. Bahkan akan lebih berkesan jika dibarengi dengan adanya pembagian doorprize atau hadiah. “Saling berbagi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai.” HR. Imam Bukhari. “Sesungguhnya agama ini mudah. Tiada orang yang memberatkan diri dalam urusan agama, kecuali ia akan dikalahkan. Maka mudahkanlah, mendekatlah, bergembiralah, dan gunakan sebaik mungkin waktu pagi, waktu sore dan sebagian waktu malam kalian -untuk memperbanyak kebaikan-.” HR. Bukhari.

Istiqomah,S.Kom
Direktur Pengembangan SDM YBMI